Kamis, 25 Oktober 2012

Perkembangan Kapal Perang Besi

Kapal yang dikatakan masuk dalam katagori ironclad warship adalah La Glorie buatan Perancis, meski demikian La Glorie tersebut belum sepenuhnya menggunakan lambung dari besi. Lambung kapal ini masih berkonstruksi kayu namun dilapisi metal untuk menahan tembakan musuh. Jenis Ironclad pertama sejati adalah HMS Warrior yang diluncurkan di Inggris pada 1860. Kapal ini merupakan kebanggaan dari Ratu Victoria.
Perkembangan berikutnya pada 1876 untuk pertama kalinya, Perancis meluncurkan Redoutable, yang kemudian diimbangi dengan Inggris. Seperti tidak mau kalah dengan Inggris, Perancis kemudian meluncurkan battleship tipe baru yang berkonstruksi baja yang digunakan untuk melindungi bagian lambung sekaligus menjadikan kapal ini paling superion dalam hal pertahanan. Redoutable masuk galangan kapal pada 1873 dan pengerjaan konstruksi baja dilakukan oleh Siemens dan selesai pada 1876. Inggris sendiri awalnya menggunakan konstruksi baja yang dilakukan Siemens, namun kemudian diganti dengan baja yang ditemukan oleh Henry Bassemer. Pengerjaan kapal fregat baja Inggris ini dimulai pada 1875 pada kapal HMS Irish dan HMS Mercury pada 1876. Pada perkembangan selanjutnya, persaingan kapal perang berkonstruksi baja tersebut diwarnai persaingan antara Inggris dengan Jerman. Sementara Amerika Serikat menginduk pada Inggris dan riset mandiri dalam rancangan kapal perangnya, Kekaisaran Rusia banyak mengadopsi rancangan Perancis yang dipadukan dengan meriam buatan Jerman. Sementara itu di kawasan Asia Pasifik muncul Kekaisaran Jepang yang memodernisasikan angkatan lautnya dengan kapal-kapal yang mayoritas menginduk pada konsep Angkatan Laut Inggris.
Di Amerika Serikat, perkembangan kapal perang besi ini juga menentukan dalam Perang Saudara Amerika, dimana pada 1862 terjadi pertempuran antara Monitor dari Union (Utara) dengan Merrimack dari Konfederasi (Selatan). Kedua-duanya terkena peluru lawan namun tidak sampai tenggelam. Sejak saat itulah perkembangan kapal perang dan persenjataan berkembang pesat dan muncul berbagai riset di dalamnya. Perkembangan Teknologi dalam bidang Radio, Listrik, dan Telegraf serta Mesin turut mewarnai perkembangan kapal-kapal perang sesudahnya. Namun demikian, hingga Pertempuran Laut Tsushima antara Rusia dengan Jepang pada 1905, perkembangan teknologi tersebut belum diujicoba dalam pertempuran yang sebenarnya.
Sebagai catatan, pada masa Perang Dunia II khususnya di mandala pasifik, Amerika Serikat banyak menggunakan kapal induk yang menggunakan konstruksi landasan dengan kayu jati. Hal ini memang memberikan keunggulan tersendiri khususnya untuk menekan bobot kapal, meningkatkan kecepatan dan kelincahan sekaligus juga tidak terlalu panas saat berlayar di lautan. Berbeda dengan Inggris yang menggunakan konstruksi baja pada landasannya. Kelemahannya adalah kapal ini mudah hancur dan terbakar ketika terjadi serangan, khususnya pada saat Jepang melakukan aksi Kamikaze dengan menabrakkan pesawat terbangnya ke kapal Amerika Serikat khususnya kapal induk yang mengakibatkan kerusakan hebat dan banyaknya korban jiwa di kalangan tentara dan pelaut-pelaut Amerika Serikat. Sementara armada Inggris yang juga mengalami serangan yang sama, tidak mengalami kerusakan yang berarti sehingga mudah diperbaiki selama kapal beroperasi. Sehingga perwira penghubung Angkatan Laut Amerika Serikat di dalam armada Inggris berkomentar bahwa ketika kapal Amerika Serikat terkena serangan kamikaze, cukup mengacaukan segalanya, maka dalam armada Inggris, komandannya cukup dengan memerintahkan "tukang sapu, gunakan sapumu" untuk memperbaikinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar